Saturday, August 1, 2009

Proyeksi Peta






Bentuk bumi yg selama ini kita liat adalah sebuah model bumi yg dibikin oleh manusia, kadang ada berbentuk bulat kadang berbentuk elips. Tp sebenarnya bukan seperti itu bentuk bumi, bentuknya adalah tidak beraturan. Dan biar lebih mudah ngegambarnya, akhirnya lebih umum menjadi bulat. Dan bentuk bulat ini di bikin datar oleh peta. Namanya juga peta, kan gambaran permukaan bumi dalam bidang datar :)

Oleh karena permukaan bumi ini tidak rata alias melengkung-lengkung tidak beraturan, akan tetapi peta membutuhkan suatu gambaran dalam bidang datar, maka diperlukan pengkonversian dari bidang lengkung bumi sebenarnya ke bidang datar agar tidak terjadi distorsi permukaan bumi.

Ini nieh ukuran bumi dalam angka

Ellipticity: 0.003 352 9
Mean radius: 6,372.797 km
Equatorial radius: 6,378.137 km
Polar radius: 6,356.752 km
Aspect Ratio: 0.996 647 1

radius equatornya lebih panjang dari pada radius kutub

Pernah mengupas jeruk? Pasti susah bangat meletakkan kulit jeruk menjadi bidang datar, tetapi kulit jeruk tersambung semua. begitu juga yg di alami oleh kartografer ketika memetakan permukaan bumi, mereka harus memindahkan bagian geografis dengan cara tertentu, menarik dan menggabungkan kembali bagian-bagian tersebut secara bersamaan agar menjadi peta datar yang nyambung. peta tidak terkecuali globe mengalami distorsi dari bumi yang sebenarnya. Untuk wilayah yang lebih kecil, distorsi tidak signifikan karena wilayah yang kecil dalam globe kelihatan seperti permukaan datar. Untuk wilayah yang lebih luas atau untuk tujuan yang butuh akurasi yang tinggi, bagaimanapun distorsi merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu diperlukan proyeksi peta. Dalam penyusunan peta diperlukan suatu proyeksi peta yg memberikan hubungan antara titik-titik di bumi dengan di peta, proyeksi yg dipilih dipersyaratkan memiliki distorsi yg kecil.

Pada prinsipnya arti proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bidang lengkung ke bentuk bidang datar, dengan persyaratan bentuk yang diubah itu harus tetap, luas permukaan yang diubah harus tetap dan jarak antara satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang diubah harus tetap.

Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta

untuk memenuhi semua ketiga persyaratan perubahan dari bidang lengkung ke bidang datar rasanya tidak mungkin bangat, maka ada kompromi2 dalam menggunakan syarat tersebut, sehingga munculah berbagai macam jenis proyeksi. Beberapa jenis proyeksi yang umum adalah silinder/tabung (cylindrical), kerucut (conical), bidang datar (zenithal) dan gubahan (arbitrarry)

Jenis proyeksi yang sering kita jumpai sehari-hari adalah proyeksi gubahan, yaitu proyeksi yang diperoleh melalui perhitungan. Jenis proyeksi yang sering di gunakan di indonesia adalah WGS-84 (World Geodetic System) dan UTM (Universal Transverse Mercator)

WGS-84 (World Geodetic System) adalah ellipsoid terbaik untuk keseluruhan geoid. Penyimpangan terbesar antara geoid dengan ellipsoid WGS-84 adalah 60 m di atas dan 100 m di bawah-nya. Bila ukuran sumbu panjang ellipsoid WGS-84 adalah 6 378 137 m dengan kegepengan 1/298.257, maka rasio penyimpangan terbesar ini adalah 1 / 100 000. Indonesia, seperti halnya negara lainnya, menggunakan ukuran ellipsoid ini untuk pengukuran dan pemetaan di Indonesia. WGS-84 “diatur, diimpitkan” sedemikian rupa diperoleh penyimpangan terkecil di kawasan Nusantara RI. Titik impit WGS-84 dengan geoid di Indonesia dikenal sebagai datum Padang (datum geodesi relatif) yang digunakan sebagai titik reference dalam pemetaan nasional. Sebelumnya juga dikenal datum Genuk di daerah sekitar Semarang untuk pemetaan yang dibuat Belanda. Menggunakan ER yang sama – WGS 84, sejak 1995 pemetaan nasional di Indonesia menggunakan datum geodesi absolut. DGN-95. Dalam sistem datum absolut ini, pusat ER berimpit dengan pusat masa bumi.

Proyeksi UTM merupakan proyeksi Peta yang banyak di pilih dan di gunakan dalam kegiatan pemetaan di Indonesia karena di nilai memenuhi syarat2 ideal yang sesuai dengan bentuk, letak dan luas Indonesia. Spesifikasi UTM antara lain adalah (1) menggunakan bidang silender yang memotong bola bumi pada dua meridian standart yang mempunyai faktor skala k=1, (2) Lebar zone 6° dihitung dari 180° BB dengan nomor zone 1 hingga ke 180° BT dengan nomor zone 60. Tiap zone mempunyai meridian tengah sendiri, (3) setiap zone memiliki meridian tengah sendiri dengan faktor perbesaran = 0.9996, (4) Batas paralel tepi atas dan tepi bawah adalah 84° LU dan 80° LS dan (5) proyeksinya bersifat konform. Menurut Frans (iagi.net) UTM menggunakan silinder yg membungkus ellipsoid dengan kedudukan sumbu silindernya tegak lurus sumbu tegak ellipsoid (sumbu perputaran bumi), sehingga garis singgung ellipsoid dan silinder merupakan garis yg berhimpit dengan garis bujur pada ellipsoid. Akibatnya, titik2 pada garis tersebut terletak pada kedua bidang, sehingga posisinya walaupun dipindahkan (diproyeksikan), dari ellipsoid ke silinder, tidak akan mengalami perubahan (distorsi).


Sumber : http://mbojo.wordpress.com/

Sunday, May 10, 2009




Terumbu Karang Terancam

Seperti yang kita ketahui bahwa negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang memilki segudang sumber daya alamnya untuk dimanfaatkan. Sumber daya alam diIndonesia paling dominan berasal dari laut. Laut Indonesia menyimpan segudang sumber daya alam yang sangat indah dan bisa dimanfaatkan tetapi yang kita fokuskan pada kali ini adalah terumbu karang. Salah satu dari potensi tersebut atau sumberdaya hayati yang tak ternilai harganya dari segi ekonomi atau ekologinya adalah sumberdaya terumbu karang, apabila sumberdaya terumbu karang ini dikaitkan dengan pengembangan wisata bahari mempunyai andil yang sangat besar. Karena keberadaan terumbu karang tersebut sangat penting dalam pengembangan berbagai sektor termasuk sektor pariwisata. Khusus mengenai terumbu karang, Indonesia dikenal sebagai pusat distribusi terumbu karang untuk seluruh Indo-Pasifik. Indonesia memiliki areal terumbu karang seluas 60.000 km2 lebih.

Terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang sangat kompleks.Ini dikarenakan kehidupan di terumbu karang di dasari oleh hubungan saling tergantung antara ribuan makhluk Tetapi akhir-akhir ini ekosistem itu mulai terganggu dikarenakan ulah manusia. Manusia secara sengaja mengeksploitasi terumbu karang tersebut secara besar-besaran sehingga satu persatu terumbu karang di Indonesia mulai hilang dan menghilang. Menurut informasi yang saya dapat adalah bahwa jumlah terumbu karang diIndonesia tinggal 6 %. Bila hal itu memang terjadi maka itu adalah pertanda bahwa terumbu karang diIndonesia sudah terancam. Pengrusakan terumbu karang biasanya terjadi karena diambilnya terumbu karang begitu saja, efek bom laut dan bahan-bahan kimia untuk ikan. Rusaknya terumbu karang dapat mengakibatkan efek besar bagi hewan laut, padang lamun, hutan bakau dan tentunya abrasi dan erosi pada pantai.

Hutan mangrove atau yang biasa kita kenal dengan hutan bakau biasanya tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu. Sedangkan padang lamun menyebar hampir di seluruh kawasan perairan pantai Indonesia. Padang lamun biasanya sangat mirip dan bahkan menyerupai padang rumput di daratan dan hidup pada kedalaman yang relative dangkal (1-10 meter) kecuali beberapa jenis seperti Halodule sp., Syringodium sp. dan Thalassodendrum sp., yang juga di temukan pada kedalaman sampai dengan 20 meter dengan penetrasi cahaya yang relative rendah. Namun umumnya sebagian besar padang lamun menyebar pada kedalaman 1 - 10 meter. Di beberapa perairan dangkal, kita dapat menyaksikan padang lamun dengan kepadatan yang cukup tinggi yang memberikan kesan hijau pada dasar perairan. Hutan bakau, padang lamun sangat erat kaitannya dengan terumbu karang dan juga terjadinya erosi dan abrasi dipantai. Jika terumbu karang semakin sedikit jumlahnya maka dapat mempengaruhi ekosistem hutan bakau dan juga padang lamun karena arus lautnya. Seperti yang kita ketahui bahwa struktur badan terumbu karang adalah keras sehingga bisa menahan arus laut yang kuat, jika tidak adanya terumbu karang maka dapat dipastikan arus laut yang kuat akan menjadi ancaman bagi kelangsungan ekosistem hutan bakau dan juga padang lamun. Padang lamun dan juga hutan bakau memiliki ciri khas yaitu perairannya yang tenang sehingga hewan-hewan laut kecil senang untuk tinggal disana. Contoh hewan yang senang berada di hutan bakau dan padang lamun adalah macam-macam udang, lobster, ikan-ikan kecil dan banyak hewan laut lainnya. Lalu bila terumbu karang, hutan bakau dan juga padang lamun rusak, akibatnya yaitu terjadinya erosi dan abrasi pada pantai. Pada intinya semua itu berawal dari terumbu karang, terumbu karang memiliki peran yang sangat penting bagi ekosistem dan juga pantai. Terumbu karang memilki banyak manfaat, oleh karena itu sudah kewajiban kita untuk menjaga terumbu karang kita agar suatu hari nanti anak cucu kita masih dapat melihat terumbu karang dan juga agar pantai tak mengalami erosi dan abrasi terus menerus karena ulah kita sebagai manusia yang tidak mau menjaga alam sekitar kita. Saat ini terumbu karang sudah terancam, untuk itu mari kita bersama-sama menyelamatkan terumbu karang!

Sumber : Wikipedia dan berbagai sumber

Tuesday, April 14, 2009

Mengapa Indonesia Harus Mengalami Krisis Energi?

 Pada saat ini Indonesia sedang mengalami krisis energi. Untuk mendapatkan minyak tanah pun, masyarakat harus sabar menunggu berjam-jam untuk mendapatkan itu. Tak hanya disektor minyak bumi tapi disektor listrik juga, PLN masih terlihat sering memadamkan listrik. Kejadian-kejadian tersebut sering kita jumpai pada tahun 2008 dan mungkin sampai sekarang. Harga BBM seringkali naik-turun sampai sekarang, mungkin karena adanya faktor pemilu harga BBM turun untuk sementara Tetapi kita tidak tahu akankah harga BBM akan melonjak naik kembali? Apakah kita harus mengalami pemadaman listik lagi? Dan haruskah kita mengantri untuk membeli BBM maupun minyak tanah? Karena hal-hal diatas, para pengusaha transportasi, pabrik dan warga merugi. Yang menjadi pokok permasalahannya adalah sumber energi di Indonesia itu berlimpah tetapi mengapa kita harus mengalami hal ini? Untuk siapakah energi Indonesia?
 Pertanyaan-pertanyaan yang saya lontarkan belum dapat saya temukan karena masih terlalu dini untuk menyimpulkan suatu jawaban akan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Diperlukan suatu observasi lebih lanjut secara berkala untuk dapat mengerti dan mengetahui latar belakang krisis energi di Indonesia. Salah satu fakta yang dapat saya temukan adalah bahwa Indonesia merupakan negara yang melakukan ekspor minyak mentah terbesar dikawasan Australasia. Indonesia bisa mengekspor minyak mentah sampai separuh lebih yang dimana ujung-ujungnya masyarakat Indonesia berteriak-teriak karena kekurangan energi di negara sendiri. Indonesia juga mengekspor 70% batu bara ke Korsel, Jepang, Taiwan dan banyak negara lainnya. Maka tak heran jika industri-industri di Indonesia pada tutup dan bangkrut karena harus mengalami krisis energi. Sedangkan industri-industri luar negeri penikmat hasil ekspor Indonesia dapat terus berkembang dengan baik. Tentu hal ini dapat merugikan Indonesia di sektor pasar modal menurut saya, karena para investor menjadi takut menanamkan modal mereka di Indonesia karena kebijakan pemerintah tersebut yang lebih memilih kepentingan negara lain dibandingkan dengan negara sendiri.
 Lalu muncul kembali satu pertanyaan yang baru, Mengapa Pemerintah Indonesia terus mengekspor energi walaupun negara sendirinya sedang mengalami krisis energi? 
Lagi-lagi pertanyaan tersebut tidak dapat saya jawab karena diperlukan observasi lebih lanjut untuk bisa mengetahui latar belakang pemerintah atas kebijakan tersebut. Lalu saya pun mulai teringat akan desas-desus bahwa katanya Indonesia akan menjadi negara nomor satu pengekspor kelapa sawit terbesar di dunia. Kelapa sawit itu nantinya akan menjadi sumber energi alternative selain minyak. Menurut saya, ada baiknya Indonesia mulai serius akan satu hal ini karena berkenaan dengan sumber minyak yang kian habis seiring berjalannya waktu. Setidaknya sembari Indonesia mengekspor kelapa sawit, untuk sementara masyarakat Indonesia dapat menikmati sumber daya minyak bumi dan lainnya. Bagaimana menurut anda jika pemerintah Indonesia mulai menekuni usaha kelapa sawit? Berprospek cerahkah usaha ini? Sekian artikel yang saya buat, terima kasih.


Note : Jika ada kesalahan ucap dan kata saya mohon maaf, bagaimanapun artikel ini menurut pemikiran saya. Dan satu hal yang paling penting adalah bagi para pembaca artikel saya untuk mau menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dan berdiskusi, karena saya memang ingin tahu. Trima kasih karena mau membaca artikel saya.









  Zosimus Kelvin
  XIS3 / 35

Sunday, April 12, 2009

welcome

holaaa kawan, nih blog pertama gw jadi kalo masih sederhana maklum2 aja ya. Tapi gw bakal berusaha bwat ngembangin nih blog kok..welcome to my blog..